SONG, CHRISMERRY (2025) VAKSIN MALARIA: STRATEGI BARU DALAM PENGENDALIAN DAN ELIMINASI. -. pp. 1-24. (Unpublished)

[thumbnail of dr. Chrismerry - Vaksin malaria1.pdf] Text
dr. Chrismerry - Vaksin malaria1.pdf

Download (1MB)

Abstract

Vaksin Malaria: Strategi Baru dalam Pengendalian dan Eliminasi
Pendahuluan: Malaria masih menjadi salah satu penyakit infeksi paling serius di dunia, dengan estimasi 263 juta kasus dan 597.000 kematian pada tahun 2022, terutama menyerang anak-anak di bawah lima tahun di Afrika sub-Sahara. Di Indonesia, penularan malaria tetap terjadi di beberapa daerah endemis meskipun berbagai program pengendalian telah dilakukan. Intervensi konvensional seperti kelambu berinsektisida, penyemprotan residu dalam ruangan, kemoprofilaksis, serta terapi kombinasi berbasis artemisinin (ACT) terbukti efektif, namun efektivitasnya terancam oleh munculnya resistensi obat dan insektisida.
Metode: Tulisan ini merupakan tinjauan literatur (2018–2023) mengenai perkembangan vaksin malaria dan Seasonal Malaria Chemoprevention (SMC) sebagai strategi pencegahan komplementer. Data diperoleh dari laporan WHO, hasil uji klinis fase 3, serta artikel peer-reviewed yang terindeks PubMed, Scopus, dan Web of Science.
Hasil: Vaksin RTS,S/AS01 (Mosquirix®) dan R21/Matrix-M menunjukkan imunogenisitas tinggi dan efikasi moderat terhadap Plasmodium falciparum. RTS,S/AS01 memiliki efikasi sekitar 39–51% terhadap malaria klinis pada anak-anak, sementara R21/Matrix-M mencapai hingga 75% pada daerah dengan transmisi musiman. Namun, efektivitas vaksin menurun seiring waktu sehingga diperlukan dosis penguat. Seasonal Malaria Chemoprevention (SMC) dengan kombinasi sulfadoksin–pirimetamin dan amodiaquine terbukti menurunkan lebih dari 75% kasus malaria klinis pada anak di bawah 5 tahun di daerah dengan transmisi tinggi. Kombinasi vaksin (RTS,S/AS01 + SMC) memberikan perlindungan tambahan, mencegah hingga 72% kasus malaria dibandingkan intervensi tunggal.
Kesimpulan: Vaksin malaria saat ini memberikan perlindungan yang lebih bermakna bila dikombinasikan dengan SMC di daerah dengan transmisi musiman yang intens. Meskipun masih terdapat tantangan, termasuk penurunan efikasi dan keterbatasan cakupan, integrasi strategi vaksin dengan kemoprevensi menawarkan peluang besar untuk mempercepat pengendalian dan eliminasi malaria. Penelitian selanjutnya perlu difokuskan pada optimasi rejimen dosis, perluasan akses vaksin di wilayah endemis, serta pemantauan keamanan dan efektivitas jangka panjang.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: malaria, RTS,S/AS01, R21/Matrix-M, Seasonal Malaria Chemoprevention (SMC), efikasi vaksin
Subjects: Artikel
Divisions: Fakultas Kedokteran > Kedokteran
Depositing User: FK Perpus
Date Deposited: 27 Aug 2025 08:55
Last Modified: 28 Aug 2025 02:28
URI: http://untar.idwordpres.com/id/eprint/47944

Actions (login required)

View Item View Item